Spekulasi Kenaikan Fed Fund Rate, Volatilitas Meningkat.
Menilik kembali di akhir tahun 2016 dimana pada saat menaikkan suku bunga pada Desember 2016, para anggota FOMC mengindikasikan bahwa akan ada kecenderungan untuk menaikkan suku bunga sebanyak 3 kali pada 2017. Indikasi tersebut sepertinya akan segera terealisasi pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) sesi Maret 2017.
Baca juga:
Hal ini terlihat dari pernyataan Gubernur The Fed, Janet Yellen, semalam. Dalam pernyataannya Yellen mengatakan The Fed tidak bisa menahan kenaikan suku bunga lebih lama lagi dengan mempertimbangkan faktor ketidakpastian kebijakan ekonomi pemerintahan Presiden Donald Trump. Di sisi lain, kenaikan Fed Fund Rate juga didorong oleh kebijakan The Fed untuk mempertimbangkan pengetatan lapangan kerja serta inflasi Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan berada pada level 2 % serta data dan outlook perekonomian Amerika yang mulai membaik.
Dampak kenaikan Fed Fund Rate terhadap volatilitas pasar modal dan kurs bersifat temporer.
Danareksa Research Institute memperkirakan volatilitas pasar keuangan meningkat menjelang FOMC meeting, khususnya bila peluang kenaikan suku bunga The Fed relatif tinggi, seperti yang terlihat pada grafik di bawah ini.
Walaupun diperkirakan tidak akan berdampak signifikan terhadap fundamental ekonomi Indonesia, dengan adanya spekulasi tersebut menyebabkan kurs rupiah terdepresiasi serta harga saham dan obligasi di dalam negeri mengalami koreksi. Hal ini terjadi karena sebagian investor mengalihkan investasinya ke safe haven. Dampak tersebut diperkirakan hanya bersifat temporer sebagaimana halnya pada tahun 2015.
Seperti yang sudah dinyatakan pada CIO Commentary Desember 2016, meskipun pasar saham dan pasar obligasi akan menghadapi “jalan berbatu”, kami tetap percaya pasar saham dan pasar obligasi akan ditutup menguat di tahun 2017. Volatilitas pasar yang tinggi yang akan terjadi dalam jangka pendek merupakan salah satu bagian dari dinamika investasi yang tidak dapat dihindari. Diperkirakan volatilitas akan berlangsung hingga semester pertama 2017. Sisi positifnya investor dapat memanfaatkan fluktuasi jangka pendek untuk melakukan strategi investasi buy on weakness.
Terakhir kami ingin menutup News Flash kali ini dengan quote dari Benjamin Graham, seorang ekonom dan professional investor dari Amerika Serikat yakni :
“Successful Investing Is About Managing Risk, Not Avoiding It.”
Happy Investing.
Reksa Dana... Ya Danareksa.