Ulasan Pasar 5 Maret 2018
Zona Amerika
Zona Eropa
Zona Indonesia
Baca juga:
Market View:
IHSG selama seminggu turun 0.57% ditutup di level 6.582, hal ini disebabkan oleh sentimen global terutama dari Amerika Serikat akibat pernyataan gubernur bank sentral Amerika Serikat yang mengindikasikan bahwa kenaikan suku bunga dapat terjadi sebanyak 4 kali di tahun 2018 serta pernyataan presiden Donald Trump yang akan menerapkan tarif impor lebih tinggi terhadap baja dan alumunium sehingga kekuatiran kebijakan proteksionisme akan lebih banyak diterapkan ke depannya. Asing mencatat penjualan bersih sebesar USD 186.29 juta selama sepekan (outflow YTD: USD 726.74 juta). Hampir seluruh sektor mengalami pelemahan selama sepekan ini , hanya tiga sektor yang mencatatkan kinerja positif yaitu sektor agrikultur, industri dasar dan konsumsi masing-masing sebesar 4.24%,2.38%, dan 0.44%.
Pada tanggal 2 Maret 2018, yield benchmark SUN 5 tahun (FR0063), 10 tahun (FR0064), SUN 15 tahun (FR0065) dan 20 tahun (FR0075) ditutup naik di level 5,97%, 6.53%, 7.00% dan 7,30%.
Untuk INDON 10 tahun (INDON 28), yield bergerak flat di level 4,06% dan yield US Treasury 10 tahun flat 2.86% (dibandingkan dengan posisi per 23 Februari 2018 yaitu 4,07% dan 2,87%). Premi resiko Indonesia yang terefleksikan dalam CDS 5 tahun flat di level 86.8bps. Rupiah ditutup melemah 0.65%WoW pada level 13.757.
Kepemilikan asing pada pasar SUN per tanggal 1 Maret 2018 tercatat sebesar IDR 847.65 Triliun atau sebesar 39.55% dari total outstanding-nya, menurun dibandingkan posisi per tanggal 23 Februari 2018 yaitu sebesar IDR 856.5 Triliun (40.26% dari total outstanding-nya).
Selama sepekan ini, investor menunggu hasil keputusan pertemuan bank sentral Eropa yang diprediksi masih belum mengubah kebijakan moneternya. Sedangkan data-data operasional emiten seperti penjualan retail dan semen merupakan data domestik yang diharapkan dapat mendukung pergerakan pasar modal khususnya pasar saham. Kami tetap menyarankan kepada investor untuk melakukan pembelian ketika terjadi koreksi (dollar cost averaging) karena membaiknya perekonomian Indonesia di tahun 2018.
Tetaplah berinvestasi!
Market Data
JCI | Indonesia IDR 10yr (%) | Indonesia USD 10yr (10%) | US Treasury 10yr (%) | USD/IDR |
6.582 | 6,53 | 4,06 | 2,86 | 13.757 |
Economic Data
Indonesia CPI (%YoY) | Indonesia CPI (%MoM) | 7 Day Reverse Repo (%) |
3,18 | 0,17 | 4,25 |
*Data per akhir minggu.
• Publikasi ini bukan merupakan suatu bentuk tawaran untuk menjual atau membeli efek atau derivatifnya yang termuat dalam publikasi ini. Isi dari publikasi ini bukan merupakan nasehat investasi kepada pihak manapun. Rekomendasi yang termuat dalam publikasi ini belum tentu sesuai untuk setiap calon investor. Meskipun seluruh informasi yang termuat dalam publikasi ini diperoleh dari sumber yang kami percaya, namun kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapannya. Pendapat dan rekomendasi yang termuat dalam publikasi ini berlaku terbatas pada tanggal pembuatan dan setiap saat dapat berubah dan diubah oleh PT Danareksa Investment Management (“DIM”) tanpa pemberitahuan sebelumya. DIM tidak berkewajiban memperbaharui atau menambahi informasi yang termuat dalam publikasi ini. Publikasi ini ditujukan sebagai informasi dan tidak bertujuan untuk membentuk suatu dasar keputusan investasi. Investor harus menetapkan sendiri setiap keputusan sesuai dengan kebutuhan dan strategi investasi dengan mempertimbangkan masalah hukum, pajak dan akuntasi. DIM maupun setiap karyawan dan afiliasinya tidak bertanggung jawab terhadap setiap keputusan investasi yang diambil oleh investor.
• Hak milik atas bentuk dan isi presentasi ini sepenuhnya dilindungi oleh peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia khususnya tentang hak cipta bagi kemanfaatan DIM. Tidak diperkenankan seorangpun melakukan fotokopi, menyalin, mereproduksi baik secara manual maupun elektronik atau dengan cara apapun sebagian atau seluruhnya yang dapat berakibat dokumen ini digandakan dan digunakan baik untuk tujuan ekonomis atau tujuan lainnya tanpa ada persetujuan terlebih dahulu dari DIM. Investasi melalui Reksa Dana mengandung risiko. Calon Pemodal wajib membaca dan memahami Prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui Reksa Dana. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang. Reksa Dana adalah produk pasar modal dan BUKAN merupakan produk perbankan; BUKAN merupakan bagian dari simpanan pihak ketiga yang terikat pada jangka waktu tertentu serta TIDAK termasuk objek dalam program penjaminan pemerintah.